Friday, October 26, 2018

Untuk Anak dan Cucu


Nak, dijamanku ini jaman digital. Jaman yang serba mudah, praktis, instan. Tinggal make jari udah jadi apa aja. Mau makan, make jari. Mau pergi pake jari, tinggal dijemput. Mau belanja, make jari. Mau tau berita cepat tinggal klik sini klik situ. Sangat mudah, nggak susah payah. Nggak seperti jaman bapakku (kakek) dulu. Dulu nyetrika aja make arang, bukan pake listrik kaya sekarang. Sekolah jalan kaki, naik sepedah puluhan kilometer. Makan hasil ternak dan tani sendiri. Pulang sekolah perginya kesawah, kalo nggak ngangon bebek, ngasih makan ayam, entog, sama kambing.

Bapak (kakek) selalu cerita kalo ia hidup penuh dengan perjuangan di setiap langkahnya. Terutama untuk sekolah dan bekerja. Bapak (kakek) juga pernah cerita, dulu pas kerja di jakarta, udah berpenghasilan aja tetep bisa ngirit, makan dua kali sehari. Denger cerita begitu, aku nggak ngerti waktu kecil. Aku selalu membantah ketika Bapak (kakek) selalu cerita jamannya waktu dulu sekolah dan kerja. Tapi sekarang aku mikir, nak, aku itu harus belajar dari jaman Bapak (kakek) yang serba prihatin. Agar hidupku nggak selalu menginginkan yang macem-macem. Sekarang pun aku sadar, hidup neko-neko membuat jalan hidupku buntu, tanpa arah, pusing. Pusing mikirin yang nggak mungkin kamu capai, yang nggak mungkin kamu dapat, difikirin terus ya cape, pusing, ntar hidupmu nggakjelas, nak.

Hidup itu harus punya pilihan dan tujuan supaya jelas. Sehingga kita nggak banyak mikir menguras 
energi yang bakal menghalangi tujuan hidupmu. Efeknya kamu sering mengeluh, membanding-bandingkan, dan mencela. Ini bahaya banget.

Salah satu kegagalan kita sebagai manusia adalah kita hidup seperti orang, bukan hidup seperti diri sendiri. Maksudnya hidup seperti orang adalah terpengaruh dengan apa yang orang lakukan, terpengauh dengan apa yang orang gunakan, dan terpengaruh dengan apa yang orang jalankan. Sehingga kamu selalu gagal dalam tujuan hidupmu. Selalu saja gagal fokus, akhirnya mengeluh, membanding-bandingkan, dan mencela (lagi). Terus aja begitu.

Apalagi jamanku, jaman digital semuanya serba gampang, sangat rentan sekali kita terpengaruh oleh apa yang orang lakukan. Nggak bisa nak. Kita nggak bisa seperti orang. Tuhan menciptakan kita berbeda-beda untuk jalan yang beda-beda juga. Untuk  mimpi yang beda, untuk bakat yang beda, untuk keunikan yang beda. Nah inilah sifat keadilan Tuhan. Semuanya sudah ada jalan hidupnya masing-masing.

Sekarang aku menulis ini supaya kamu nggak sepertiku nak. Aku capek, pusing mikirin hal yang tidak penting. Tujuan hidupku selalu tidak jelas. Punya rencana bagus juga hanya sekedar rencana, menjalankannya tidak. Itu karena aku selalu terpengaruh sama orang. Dan itu semua yang membuat hidupku tanpa arah yang jelas. Jauhkan ini atau kamu akan hidup sia-sia.

Hidup di dunia ini adalah batu loncatan untuk hidup di akhirat. Yaitu diisi dengan nilai-nilai Tuhan. Seperti hubungan antar manusia yang baik, rukun dan menghargai. Itu semua dijalani dengan biasa aja, nggak perlu berlebihan. Sehingga kita bisa paham bahwa dunia hanya untuk di singgahi sementara. Jikalau kamu selalu menganggap semuanya berlebihan, maka kamu dikuasai oleh dunia, bukan kamu yang menguasai dunia. Hasilnya kamu akan hidup dengan tanpa amal sholeh dan tanpa diisi nilai-nilai Tuhan.

Nilai-nilai Tuhan disiini adalah bagaimana kita beribadah terhadap Tuhan kita Allah AWT. Menjalankan syariat Islam, mentaati aturan dan menjauhi laranganNya. Dengan begitu, dunia sangat mudah kita kuasai.

Jadikanlah hidupmu dalam kendalimu, sehingga kamu bisa selalu mengontrol apa yang akan terjadi terhadapmu. Sesusah apapun ujian hidup, Allah nggak akan menguji hambanya diluar kemampuannya.  Kamu harus yakin itu. Keyakinan terhadap Tuhanmu harus tinggi. Itulah rukun iman kita yang pertama.

Iman adalah diyakini dalam hati, diucapkan dalam lisan, dan diamalkan dalam perbuatan. Ini perlu latihan, nak. Latihanya kamu harus melakukannya hingga menjadi suatu kebiasaan. Sehingga tidak ada kata susah atau tidak bisa. Kalo kita sudah tanmkan keimanan kita dengan terus melakukannya, kita akan semakin menemukan jalan hidup. Nilai plusnya kita bisa hidup dengan tenang dan damai.

No comments:

Post a Comment