Ada sebuah cerita, seorang anak laki laki yang bernama Ahmad berusia 17 tahun yang baru mempunyai Surat Izin Mengemudi (SIM). Setelah beberapa hari mempunyai SIM, ia langsung nekat jalan-jalan naik motor keluar kota.
Di kota tersebut, ia melewati jalan Soekarno-Hatta. Nah, dijalan itu dibagi dua jalur, jalur cepat dan jalur lambat.
Di jalan Soe-ta itu ada rambu-rambu : "Sepeda motor dan Angkot lewat jalur lambat".
Karena tidak tau, mungkin karena pertama kalinya mengunjungi kota tersebut, Ahmad melanggar rambu-rambunya dengan menggunakan jalur cepat.
Terlihat beberapa rompi hijau (Polisi) yang sedang mengatur lalulintas. Lalu Ahmad diberhentikan ditengah jalan.
Dengan sangat percaya dirinya karena sudah mempunyai SIM, ia tampak tenang menghadapi polisi tersebut.
"Selamat siang de, ada surat suratnya?" Tanya Polisi. "Ada, pak". Jawab Ahmad. "Silahkan minggir dulu ya de, ke tempat pos ya" lanjut Polisi. Ahmad bergumam sangat heran, surat-surat lengkap kok tetap dibawa ke pos polisi.
"Ade dari mana? Sudah lama tinggal disini?" Tanya Polisi kedua yang jaga pos. Saya dari Cirebon pak, mau main, saya baru lewat sini". "Ade ditilang ya, karena sudah melanggar jalur cepat yang hanya gunakan oleh Mobil Umum dan Truck. Seharunya sepedah motor dan angkutan umum berada dijalur lambat". "Pak, saya nggatau pak, saya tidak melihat rambu-rambunya". "Mau saya tunjukkan rambu-rambunya? Ada di sebelah sana" Polisi nunjuk ke beberapa meter ke arah jalan yang ada tiang rambu-rambu lalulintas.
Ahmad pun diam. Dan berfikir serta bicara dalam hati. (Ini yang menjadi permasalahan yang ada di Indonesia. Selalu saja tidak mentaati aturan, dan selalu saja banyak alasan. Setidaknya, akulah orang yang berusaha mentaati aturan walaupun satu banding seribu orang). "Iya pak, saya salah" Lanjut Ahmad. "Yang mau diambil STNK atau SIM?" Kata Polisi. "STNK aja, pak". "Oke, nanti kamu pergi ke jalan Jakarta, ke Kejaksaan, kamu sidang tanggal 24 yaa hari jumat pada jam kerja. Nanti disana baru ditagih biaya denda melanggar aturan, saya nggak berhak meminta denda kekamu sekarang" "Oke pak, terimakasih" Tutup Ahmad.
Ahmad pun melanjutkan perjalanannya dengan senyum. Karena ia bangga dengan dirinya sendiri karena sudah jujur pada diri sendiri. Serta berani bertanggung jawab atas kesalahanya. Padahal Ahmad mempunyai saudara yang kerja sebagai polisi juga di kantor polisi yang ada di kota tersebut. Namun, Ahmad ingin menjadi manusia yang setidaknya berusaha dari sebagian kecil yang ada untuk melakukan hal benar. Ahmad pun mengerti, lebih baik ia mengabdi diri sendiri untuk negara, dari pada mengabdi negara untuk diri sendiri. Ia pun berkata pada diri sendiri, dan menemukan sebuah Quotes bijak:
"Aku adalah sebagian kecil yang ada, jika sebagian yang kecil itu tidak ada dari bagian yang ada, maka yang ada itu tidak akan pernah ada"
#Respect Your Self
#SelfReminder
No comments:
Post a Comment