Hey kamu, semakin aku mengingatmu
semakin aku melupakanmu. Semakin aku mencoba melihat wajahmu di dalam bayangan
fikirinku semakin aku melupakan itu. Gatau, gatau kenapa ini terus terjadi.
Aneh. Iya sangat aneh sekali.
Kamu disana terlihat bahagia.
Bahagia dengan senyumanmu disepanjang hari. Bahagia dengan tertawamu bersama
teman-temanmu. Bahagia dengan berkumpul bersama keluargamu. Iya, aku hanya
mengingatmu ketika kamu bahagia dan itu semakin aku membiarkannya karena ya
kamu sedang berbahagia. Aku tidak boleh mengganggu. Karena ketika kamu bahagia,
akupun bahagia. Cukup dengan merasakanya. Sangat cukup.
Wajahmu selalu aku baca sesuai
isi hati. Bahasa tubuh, komunikasi, hingga caramu untuk menjalankan hidup cukup
mencerminkan bahwa dirimu bisa menjadi sosok Ibu yang baik. Iya, gatau
prediksiku seakan-akan tepat dan meyakinkan. Oh tidak, aku sekarang menjadi
peramal.
Sosok ibu dimataku adalah sosok
yang bisa menyayangi sebuah keluarga dengan sepenuh hati tanpa pamrih. Suka duka
dijalani. Terus menerus sampai benar-benar sebuah kenangan yang tidak bisa
dilupakan. Rasa kasih seperti matahari menyinari bumi tanpa minta disinari
kembali. Nah tepat, aku merasakan itu. Aku bisa merasakanya di matamu, bahasa
tubuhmu, bahkan isi hati kecilmu. And no!
I’m really like a fortune teller.
Nalurimu tidak ada habis-habisnya
membuatku terus tertembak dalam sebuah lorong gelap yang sunyi. Sunyi sepi, Cuma
ada naluri keibuanmu yang aku rasakan.
Saat kamu jatuh sakit, lorong
gelap itu tiba-tiba terang dan aku berusaha keluar dan menemukan jalan keluar.
Ya! Jalan keluar itu adalah jalan aku nggak
bisa tinggal diam. Aku harus menyelamatkanmu. Aku khawatir. Aku nggak mau kamu terluka. Atau bahkan
tersakiti.
Sekarang aku mengerti. Semua ini
adalah skenario Tuhan. Aku bisa merasakan cinta yang tidak berlebihan selain
menumbuhkan cinta ku kepada sang pemilik cinta, yaitu Tuhanku Allah SWT. Allah
menggerakkan semua apa yang aku rasa sesuai takaran-Nya.
And this is a life. Life is Journey. Hidup adalah usaha tanpa
batas. Allah SWT menentukan segala hasil apa yang kita usahakan. Tanpa pusing
dan setres kita memikirkan hasil berhasil atau tidak. Bisa atau tidak bisa.
Mampu atau tidak mampu. Jalan Allah terbuka lebar ketika kita menumbuhkan rasa
cinta kita sepenuhnya kepada sang pemilik cinta.
No comments:
Post a Comment