Monday, September 3, 2018

Cinta yang tepat


Hey kamu, semakin aku mengingatmu semakin aku melupakanmu. Semakin aku mencoba melihat wajahmu di dalam bayangan fikirinku semakin aku melupakan itu. Gatau, gatau kenapa ini terus terjadi. Aneh. Iya sangat aneh sekali.

Kamu disana terlihat bahagia. Bahagia dengan senyumanmu disepanjang hari. Bahagia dengan tertawamu bersama teman-temanmu. Bahagia dengan berkumpul bersama keluargamu. Iya, aku hanya mengingatmu ketika kamu bahagia dan itu semakin aku membiarkannya karena ya kamu sedang berbahagia. Aku tidak boleh mengganggu. Karena ketika kamu bahagia, akupun bahagia. Cukup dengan merasakanya. Sangat cukup.

Wajahmu selalu aku baca sesuai isi hati. Bahasa tubuh, komunikasi, hingga caramu untuk menjalankan hidup cukup mencerminkan bahwa dirimu bisa menjadi sosok Ibu yang baik. Iya, gatau prediksiku seakan-akan tepat dan meyakinkan. Oh tidak, aku sekarang menjadi peramal.

Sosok ibu dimataku adalah sosok yang bisa menyayangi sebuah keluarga dengan sepenuh hati tanpa pamrih. Suka duka dijalani. Terus menerus sampai benar-benar sebuah kenangan yang tidak bisa dilupakan. Rasa kasih seperti matahari menyinari bumi tanpa minta disinari kembali. Nah tepat, aku merasakan itu. Aku bisa merasakanya di matamu, bahasa tubuhmu, bahkan isi hati kecilmu. And no! I’m really like a fortune teller.

Nalurimu tidak ada habis-habisnya membuatku terus tertembak dalam sebuah lorong gelap yang sunyi. Sunyi sepi, Cuma ada naluri keibuanmu yang aku rasakan.

Saat kamu jatuh sakit, lorong gelap itu tiba-tiba terang dan aku berusaha keluar dan menemukan jalan keluar. Ya! Jalan keluar itu adalah jalan aku nggak bisa tinggal diam. Aku harus menyelamatkanmu. Aku khawatir. Aku nggak mau kamu terluka. Atau bahkan tersakiti.

Sekarang aku mengerti. Semua ini adalah skenario Tuhan. Aku bisa merasakan cinta yang tidak berlebihan selain menumbuhkan cinta ku kepada sang pemilik cinta, yaitu Tuhanku Allah SWT. Allah menggerakkan semua apa yang aku rasa sesuai takaran-Nya.


And this is a life. Life is Journey. Hidup adalah usaha tanpa batas. Allah SWT menentukan segala hasil apa yang kita usahakan. Tanpa pusing dan setres kita memikirkan hasil berhasil atau tidak. Bisa atau tidak bisa. Mampu atau tidak mampu. Jalan Allah terbuka lebar ketika kita menumbuhkan rasa cinta kita sepenuhnya kepada sang pemilik cinta.

No comments:

Post a Comment